Jumat, 29 April 2011
George Boole
George Boole dikenal sebagai Bapak Logika Simbolis. Dia, matematikawan yang belajar secara otodidak, dikenal lebih dalam dunia sains komputasi. Dia anak dari seorang penjaga toko yang miskin di Lincoln, Inggris. Boole hanya memiliki kesempatan yang sedikit untuk menempuh pendidikan formalnya, dan prospeknya untuk maju juga rendah terkait dengan status keluarganya. Seperti Leibniz, Boole belajar secara otodidak bahasa latin saat dia berumur 12 tahun. Dengan menerjemahkan suatu buku, dia mendapatkan beasiswa (saat itu, kemampuan berbahasa latin merupakan persyaratan sosial sekolah).
Setelah itu, hasrat akademisnya berkembang, dan saat berumur 15 tahun, dia memulai karir mengajar. Sembari mengajar aritmetik, dia mengkaji matematika lanjut dan fisika. pada 1849, setelah 19 tahun mengajar di sekolah dasar, Dia mendapat perubahan yang besar, dia ditetapkan sebagai Professor Matematika di Queen’s College di kota Cork, Irlandia. Para akhirnya, dia berkesempatan untuk riset di matematika lanjut, dan dia menjadi menjadi matematikawan yang terkenal. Bila melihat kesempatan Boole dalam pendidikan formal, itu merupakan suatu prestasi yang luar biasa.
Karya Boole yang paling berpengaruh, “An Investigation of the Laws of Thought, on Which Are Founded the Mathematical Theories of Logic and Probabilities,” dipublikasikan pada 1854. Dalam tulisannya, dia mengatakan “Ada beberapa prinsip umum yang ditemukan dalam bahasa yang paling alami dan logika yang memperlihatkan aturan sebagaimana aturan dalam aljabar.” Dengan pernyataannya, Boole melangkah jauh ke dunia logika dan analisis matematis abstrak.
Boole juga mengkritisi beberapa aturan, termasuk asumsi aristotelian, yakni bahwa semua argumen logis dapat di representasikan menjadi argumen silogistik. Dalam pelaksanaannya, dia membuat simbol untuk merepresentasikan konsep, seperti yang dilakukan Leibniz, tetapi dia juga mengembangkan sistem manipulasi aljabar untuk melengkapinya. Karya Boole ini menyatukan logika dan matematika. Namun, seperti yang terjadi pada kebanyakan teori baru, logika simbolis Boolean ini tidak diterima secara total. Khususnya, salah satu penentang kuat karyanya adalah Georg Cantor, yang meneliti asal mula teori himpunan dan besaran tak terhingga.
Beberapa tahun sejak pekerjaan Boole, corak ilmiah diubah, dikembangkan, digeneralisasikan dan diperdalam pada inti konsepnya. Saat ini, Aljabar Boolean menjadi esensi software komputer dan disain sirkuit. Walau komputer terlihat sangat kompleks, dia hanyalah manipulasi simbol-simbol yang kita kenal dan disesuaikan dengan tujuan pembuatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar